Kamis, 19 Mei 2016

undang-undang Ur-Nammu



undang-undang Ur-Nammu adalah naskah perundang-undangantertua yang masih ada hingga kini. Undang-undang ini ditulis pada lempengan/tablet dalambahasa Sumeria dan berasal dari tahun 2100-2050 SM. Meskipun pembukaan undang-undang ini secara langsung menyebut nama raja Ur-Nammu dari Ur (2112–2095 SM) sebagai pembuatnya, beberapa sejarawan meyakini bahwa mungkin pembuatnya adalah putranya Shulgi. Salinan pertama-tama undang-undang yang ditemukan di Nippurditerjemahkan olehSamuel Kramer pada tahun 1952; karena tidak semua bagian masih terlihat jelas, hanya prolog dan 5 hukum yang mampu terbaca.[1]Tablet lainnya ditemukan di Ur dan diterjemahkan pada tahun 1965, sehingga 40 dari 57 hukum dapat direkonstruksi.[2] Salinan lain di Sippar mengandung sedikit varian.
Meskipun ada undang-undang yang lebih tua dari undang-undang ini, seperti undang-undang Urukagina, kitab undang-undang ini merupakan satu-satunya yang masih ada. Undang-undang ini lebih tua tiga abad dariPiagam Hammurabi. Isi undang-undang ini berpola kasuistik: jika (kejahatan) maka (hukuman). Undang-undang Ur-Nammu dianggap maju pada zamannya karena terdapat denda atau ganti rugi untuk kerusakan, sementara undang-undang Babilonia menganut asas lex talionis (‘mata ganti mata’); namun, pembunuhan, perampokan, perzinaan, dan pemerkosaan dapat diganjar hukuman mati.
Continue reading...

Mengenal muhammda natsir, perdanana menteri indonesia



Mohammad Natsir (lahir diAlahan PanjangLembah Gumantikabupaten Solok,Sumatera Barat17 Juli 1908 – meninggal di Jakarta6 Februari 1993 pada umur 84 tahun) adalah seorang ulama, politisi, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politikMasyumi, dan tokoh Islamterkemuka Indonesia. Di dalam negeri, ia pernah menjabat menteri dan perdana menteri Indonesia, sedangkan di kancah internasional, ia pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim se-Dunia (World Muslim Congress) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.
Natsir lahir dan dibesarkan diSolok, sebelum akhirnya pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan kemudian mempelajari ilmu Islam secara luas di perguruan tinggi. Ia terjun ke dunia politik pada pertengahan 1930-an dengan bergabung di partai politik berideologi Islam. Pada 5 September 1950, ia diangkat sebagai perdana menteri Indonesia kelima. Setelah mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 26 April 1951 karena berselisih paham dengan PresidenSoekarno, ia semakin vokal menyuarakan pentingnya peranan Islam di Indonesiahingga membuatnya dipenjarakan oleh Soekarno. Setelah dibebaskan pada tahun 1966, Natsir terus mengkritisi pemerintah yang saat itu telah dipimpin Soeharto hingga membuatnya dicekal.
Natsir banyak menulis tentang pemikiran Islam. Ia aktif menulis di majalah-majalah Islam setelah karya tulis pertamanya diterbitkan pada tahun 1929; hingga akhir hayatnya ia telah menulis sekitar 45 buku dan ratusan karya tulis lain. Ia memandang Islam sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Ia mengaku kecewa dengan perlakuan pemerintahan Soekarno dan Soeharto terhadap Islam. Selama hidupnya, ia dianugerahi tiga gelar doktor honoris causa, satu dari Lebanon dan dua dari Malaysia. Pada tanggal 10 November 2008, Natsir dinyatakan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Natsir dikenal sebagai menteri yang "tak punya baju bagus, jasnya bertambal. Dia dikenang sebagai menteri yang tak punya rumah dan menolak diberi hadiah mobil mewah."
Continue reading...

mengenal lonceng orang jepang



Bonshō (梵鐘?, lonceng Buddha), juga dikenal sebagaitsurigane (釣り鐘?, lonceng gantung) atau ōgane (大鐘?, lonceng besar) adalah loncengbesar yang ditemukan di kuil-kuil Buddha di seluruh Jepang, yang digunakan untuk memanggil para biksu untuk berdoa dan menandai batas periode waktu. Bonshōdibunyikan dengan cara dipukul di bagian luar menggunakan pemukul yang digenggam atau digantung pada tali.
Lonceng tersebut biasanya terbuat dari perunggu, menggunakan salah satu metode pengecoran dengan cetakan sekali pakai. Lonceng ditambahkan dan dihiasi dengan berbagai bentuk tonjolan, pita, dan inskripsi.Bonshō tertua di Jepang diperkirakan berasal dari tahun 600 M. Desainnya yang umum mirip dengan lonceng Tiongkok dan menampilkan fitur-fitur seperti yang terlihat pada lonceng-lonceng Tiongkok kuno.
Bunyi bonshō dapat terdengar hingga jarak yang cukup jauh, sehingga digunakan sebagai penanda, penunjuk waktu, dan alarm. Selain itu, suara lonceng tersebut memiliki karakter supranatural, antara lain suara tersebut dipercaya dapat didengar di dunia bawah tanahBonshō berperan penting dalam upacara-upacara Buddhis, khususnya festival tahun baru dan Obon. Sepanjang sejarah Jepang, lonceng tersebut dikaitkan dengan cerita-cerita dan legenda-legenda, baik fiksi, seperti lonceng Benkei dari Mii-dera, maupun sejarah, seperti lonceng Hōkō-ji. Pada masa modern, bonshōmenjadi lambang perdamaian dunia.

Asal mula[sunting | sunting sumber]

Bonshō berasal dari kata bianzhong (henshō 編鐘 dalam bahasa Jepang), sebuah instrumen pengadilan Tiongkok kuno yang terdiri atas serangkaian lonceng bernada. Salah satu lonceng tambahan berukuran lebih besar, yang kemudian dikembangkan menjadi bonshō, digunakan sebagai perangkat bernada dan panggilan pada pendengarnya untuk menghadiri resitalbianzhong.[1] Menurut legenda, bonshō awalnya didatangkan dari Tiongkokke Jepang melalui Semenanjung KoreaNihon Shoki mencatat bahwaŌtomo no Satehiko membawa tiga lonceng perunggu kembali ke Jepang pada tahun 562 sebagai rampasan perang dari Goguryeo.[2]
Continue reading...